Sebuah Cerita Tentang Dark Joke yang Terkesampingkan
Ini sebuah cerita tentang dark joke yang terlewat karena perbedaan kelas dari mereka yang terlibat.
Ada satu momen menarik di podcast Close The Door waktu Fajar Sadboy jadi bintang tamu—sudah beberapa bulan yang lalu, sih. Di antara tawa-tawa dan lelucon lebay khas Fajar, terselip satu cerita yang—kalau kamu dengerin baik-baik—sebenarnya adalah punchline paling gelap dari semuanya.
Fajar cerita tentang masa kecilnya yang berasal dari keluarga miskin. Biasa lah ya, cerita perjuangan. Tapi lalu dia bilang, di suatu hari besar, saat semua saudara kumpul, dia mencari ibunya. Dan ternyata...
"Ibuku ada di dapur."
Kedengarannya simpel. Bahkan mungkin buat sebagian orang, ini bukan punchline.
Tapi buat mereka yang paham rasa asin dalam hidup, kalimat itu dalam banget. Itulah dark joke-nya.
Bukan tentang dapurnya, tapi tentang posisi sosial keluarganya dalam sebuah acara keluarga: mereka bukan bagian dari perayaan, mereka bagian dari kerja. Gak bisa nyumbang duit? Ya sumbang tenaga.
Momen yang Terlewatkan?
Lucunya, Deddy Corbuzier dan Vidi Aldiano, dua host podcast yang terkenal dengan kepekaan mereka, malah gak terlalu nangkep momen itu.
Mereka masih tertawa di joke-joke sebelumnya yang lebih eksplisit sadboy—yang gampang ditelan, walau lebay.
Tapi ketika Fajar lempar dark joke yang sebetulnya lebih tulus dan lebih menyayat, reaksinya... datar. Seperti angin lalu.
Padahal, buat sebagian dari kita yang pernah ngerasain jadi "kelas pekerja" dalam keluarga besar, momen itu tuh relatable banget. Real. Pedih.
Tapi juga lucu—in a very twisted, painful way.
Nangkap Tapi Gak Tega?
Bisa jadi, para host nangkep. Tapi... gak mau lanjut. Gak tega. Karena kalau mereka sambut punchline itu, berarti mereka harus masuk ke ruang yang gak nyaman. Harus ngomongin tentang kemiskinan, peran kelas, dan betapa realita itu sering kali lebih lucu daripada lelucon. Dan lebih pahit daripada kopi hitam tanpa gula.
Bisa jadi, ini bukan sekadar gak nyambung. Ini kegagapan kelas. Ketika seseorang lempar lelucon dari dunia bawah, tapi audiensnya tinggal di lantai paling atas—yang kalau turun pun, cuma buat nostalgia, bukan karena terpaksa.
Komedi Gak Cuma Tentang Ketawa
Komedi, apalagi dark jokes, itu bukan soal bikin orang ketawa aja. Tapi tentang bikin orang mikir, dan ngerasa. Tapi masalahnya, gak semua ruang cocok buat dark jokes. Podcast hiburan kadang terlalu steril buat realita. Terlalu banyak ring light buat nerima cerita dari lorong gelap.
Fajar mungkin gak sadar betapa jeniusnya kalimat itu. Dia sengaja lempar umpan. Tapi umpan itu meluncur pelan... dan dibiarkan jatuh tanpa disambut.
Closing Thought: Dapur Bukan Sekadar Tempat Masak
Kalimat "ibuku ada di dapur" bukan cuma narasi. Itu simbol. Tentang posisi. Tentang nasib. Tentang mereka yang kerja saat yang lain pesta.
Ketika punchline kayak gitu gak disambut, bukan berarti itu gak lucu. Tapi mungkin... terlalu benar untuk ditertawakan.
Dan di situlah kekuatan dark joke: kadang bukan bikin kita ngakak, tapi bikin kita diem dan mikir, "Anjir, itu gua dulu."